Bicara
soal rotasi, rotasi itu adalah perputaran, yang berputar itu bisa waktu,
aktifitas keseharian, kehidupan, bahkan perasaan seorang manusia, karena bukan
hanya dunia yang bisa berotasi yang
mengganti keadaan dari siang menjadi malam, bukan juga aktifitas yang biasa
kita lakukan sehari – hari yang terus berputar berulang – ulang, dan kehidupan
juga yang kadang di atas kadang dan kadang di bawah, tapi apa terpikirkah
perasaan manusia juga bisa berotasi?
Tentu saja bisa namun masa pengulangannya
tak bisa ditentukan karena kadang perasaan manusia akan terus baik, bahagia
terus menerus jika tidak ada sandungan dalam proses itu sendiri, bahkan
perasaan manusia pun bisa tiba – tiba memburuk atau sedang tidak membaik karena
ada suatu faktor yang membuatnya begitu, disini kita akan bahas dulu yang
buruknya dari rotasi perasaan seperti yang telah disebutkan ada faktor yang
bisa membuatnya memburuk, beberapa faktor mungking bisa menjadi penyebabnya,
terutama masalah hati, hati adalah organ yang paling merasakan betul naik
turunnya perasaan, senang sedih semuanya dirasakan lewat hati, seperti perasaan
kasih sayang terhadap seseorang yang tak sampai, terlebih jika memang sudah
menjatuhkan hati dan perasaan terhadap seseorang namun seseorang atau wanita
itu memang baru kita kenal dalam hitungan bulan, di awal mungkin kita tak
merasakan apapun namun waktu yang lama – lama memberi sebuah perasaan istimewa
walaupun kita bertemu pun jarang dan bila bertemu pun hanya pernah beberapa
kali, dan interaksi pun hanya dengan sebuah aplikasi chatting, perasaan itu
akan tetap timbul pada diri kita karena mungkin interaksilah yang paling
berpengaruh walaupun tidak dilakukan secara langsung.
Sebenarnya
ini biasa terjadi karena mungkin dalam interaksi secara tidak langsung ini ada
kehangatan dalam percakapan dalam berinteraksi yang membuat kita nyaman dan
bahagia saat berinteraksi itulah yang membuat perasaan kita terasa nyaman,
namun pernahkan saat kita sedang nyaman – nyamannya dalam sebuah interaksi
merasakan kepedihan?, bisa diyakini semua orang pernah merasakannya, ibarat
kita sedang terbang setinggi – tingginya kelangit ada busur panah yang menancap
pada sayap kita dan kita terjatuh kebawah dari ketinggian yang sangat tinggi
itu, mungkin dapat disimpulkan bahwa setinggi – tingginya kau terbang maka
sesakit sakitnya kau bila jatuh. Mungkin kita punya hak untuk menyukai
seseorang, namun seseorang itu juga memiliki hak yang sama seperti kita, inilah
resikonya, semua keinginan pasti ada resikonya, bagai berjalan diatas mata
pisau untuk sampai kegagangnya, namun kita tidak boleh berangsur – angsur ada
dalam keadaan seperti ini kita harus bisa berotasi kembali, bangkit dan terbang
kembali namun jangan terlalu tinggi karena mungkin bisa jatuh kembali, sebenernya
bahagia itu cukup sederhana namun mempertahankannya saja yang agak ribet, jadi
mungkin jika sedang bahagia pertahankan jangan sampai berotasi lagi menjadi
kebalikannya.
By Devin Alamsyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar