Sabtu, 18 April 2015

Rotasi Perasaan


Bicara soal rotasi, rotasi itu adalah perputaran, yang berputar itu bisa waktu, aktifitas keseharian, kehidupan, bahkan perasaan seorang manusia, karena bukan hanya dunia yang bisa  berotasi yang mengganti keadaan dari siang menjadi malam, bukan juga aktifitas yang biasa kita lakukan sehari – hari yang terus berputar berulang – ulang, dan kehidupan juga yang kadang di atas kadang dan kadang di bawah, tapi apa terpikirkah perasaan manusia juga bisa berotasi?
Tentu saja bisa namun masa pengulangannya tak bisa ditentukan karena kadang perasaan manusia akan terus baik, bahagia terus menerus jika tidak ada sandungan dalam proses itu sendiri, bahkan perasaan manusia pun bisa tiba – tiba memburuk atau sedang tidak membaik karena ada suatu faktor yang membuatnya begitu, disini kita akan bahas dulu yang buruknya dari rotasi perasaan seperti yang telah disebutkan ada faktor yang bisa membuatnya memburuk, beberapa faktor mungking bisa menjadi penyebabnya, terutama masalah hati, hati adalah organ yang paling merasakan betul naik turunnya perasaan, senang sedih semuanya dirasakan lewat hati, seperti perasaan kasih sayang terhadap seseorang yang tak sampai, terlebih jika memang sudah menjatuhkan hati dan perasaan terhadap seseorang namun seseorang atau wanita itu memang baru kita kenal dalam hitungan bulan, di awal mungkin kita tak merasakan apapun namun waktu yang lama – lama memberi sebuah perasaan istimewa walaupun kita bertemu pun jarang dan bila bertemu pun hanya pernah beberapa kali, dan interaksi pun hanya dengan sebuah aplikasi chatting, perasaan itu akan tetap timbul pada diri kita karena mungkin interaksilah yang paling berpengaruh walaupun tidak dilakukan secara langsung.

Sebenarnya ini biasa terjadi karena mungkin dalam interaksi secara tidak langsung ini ada kehangatan dalam percakapan dalam berinteraksi yang membuat kita nyaman dan bahagia saat berinteraksi itulah yang membuat perasaan kita terasa nyaman, namun pernahkan saat kita sedang nyaman – nyamannya dalam sebuah interaksi merasakan kepedihan?, bisa diyakini semua orang pernah merasakannya, ibarat kita sedang terbang setinggi – tingginya kelangit ada busur panah yang menancap pada sayap kita dan kita terjatuh kebawah dari ketinggian yang sangat tinggi itu, mungkin dapat disimpulkan bahwa setinggi – tingginya kau terbang maka sesakit sakitnya kau bila jatuh. Mungkin kita punya hak untuk menyukai seseorang, namun seseorang itu juga memiliki hak yang sama seperti kita, inilah resikonya, semua keinginan pasti ada resikonya, bagai berjalan diatas mata pisau untuk sampai kegagangnya, namun kita tidak boleh berangsur – angsur ada dalam keadaan seperti ini kita harus bisa berotasi kembali, bangkit dan terbang kembali namun jangan terlalu tinggi karena mungkin bisa jatuh kembali, sebenernya bahagia itu cukup sederhana namun mempertahankannya saja yang agak ribet, jadi mungkin jika sedang bahagia pertahankan jangan sampai berotasi lagi menjadi kebalikannya.
By Devin Alamsyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar