Bisnis.com, JAKARTA -- Selain dukungan dan
puja-puji, calon presiden "Jokowi" Joko Widodo dan Prabowo Subianto juga
menjadi saran kampanye hitam alias black campaign.
Berdasar
survei yang dil
akukan Indonesia Indicator, jumlah serangan kampanye
hitam kepada kedua capres itu berjumlah ratusan ribu dan Jokowi menjadi
target yang paling sering diserang.
Indonesia Indicator (I2)
menyebutkan kampanye hitam melalui media sosial (twitter) terhadap calon
presiden Joko Widodo atau Jokowi lebih tinggi dibanding Prabowo
Subianto.
"Jenis serangan terhadap Jokowi lebih beragam
dibandingkan Prabowo yang relatif terbatas," kata Direktur Komunikasi
Indonesia Indicator Rustika Herlambang melalui keterangan tertulis di
Jakarta, Kamis (5/6/2014).
Rustika mengatakan I2 mengambil data
melalui twitter berkaitan dengan dugaan kampanye hitam terhadap kandidat
capres mulai 1 Januari hingga 4 Juni 2014.
Rustika menuturkan
jumlah serangan pada Jokowi terdapat 148.133 informasi dengan 12 isu
negatif melalui twitter. Sedangkan, capres Prabowo mendapatkan 12.090
informasi negatif dengan enam isu melalui twitter.
Rustika menjelaskan isu tertinggi yang menyerang Jokowi yakni kasus pengadaan busway Transjakarta yang berkarat mencapai 51%.
Selain itu, Jokowi juga diserang isu masalah menganut Tionghoa dan Jokowi pencitraan sebesar 8%.
Hasil
penelitian juga menunjukkan capres Prabowo mendapatkan serangan
kampanye hitam dengan isu masalah penculikan sekitar 6% dan ibu negara
2%.
Capres nomor urut satu Prabowo Subianto - Hatta Rajasa akan
bersaing dengan pasangan nomor urut dua Jokowi - Jusuf Kalla (JK) pada
Pemilihan Presiden 9 Juli 2014.
Sumber :Bisnis.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar